mari kita rayakan kesedihan, kemudian bangkit.
mungkin ini saat dimana harus aku relakan separuh hati pergi. tidak ingin tahu apapun alibi mereka pergi, aku tidak ingin lagi memohon pada mereka yang telah memutuskan untuk pergi. bukan tidak sayang; justru terlampau sayang—kepada diri sendiri.
bagi insan yang tengah dimabuk asmara, perkara sulit menjadi mudah. sementara bagi insan yang tengah patah, perkara mudah menjadi sulit. ikhlaskan ia yang pernah singgah dalam hati, bagai menjalani hari dengan telapak kaki tertancap duri; amat sangat pilu namun cepat atau lambat akan berlalu.
untuk insan yang patah hati, selamat membangun kembali pondasi hati. nikmati proses mencintai diri, sekalipun sesak dalam dada akan selalu ada. tetap kuat meski segala kenangan itu bisa saja abadi, bersemayam dalam relung hati.
mari kita rayakan kesedihan, kemudian bangkit dari segala resah juga gundah. kita jemput hari disambut dengan senyum paling ikhlas.