setelah sunwoo mendapat pesan dari kevin, ia bergegas untuk pulang. persetan dengan kelas Mr. Lee yang akan dimulai dalam lima menit, pikirannya sudah terlampau kacau. saat ini sunwoo hanya ingin memastikan kalau kekasihnya—kevin, dalam keadaan baik-baik saja.
tiap kali dihadapkan pada situasi yang sama, sunwoo selalu mengesampingkan segala urusan di depan mata. baginya, memberikan pelukan hangat dan berada disisi kevin saja sudah cukup.
saat tiba di rumah yang telah ditinggali olehnya dengan kevin selama kurang lebih dua tahun, sunwoo tidak memberi jeda bagi dirinya untuk mengatur napas dan langsung membuka pintu.
“kak kevin?”
tidak ada sahutan.
“kak kevin, sunwoo pulang...”
sunwoo menelusuri tiap ruangan dan menemukan kevin duduk di lantai dekat tepi ranjang.
“kak kevin?”
tatapan kevin kosong, seperti bukan kevin yang dikenal membuat sunwoo khawatir bukan main.
tubuh kevin direngkuh, diusap pelan punggung kevin demi memberi tenang. “sunwoo disini, kakak gak sendiri lagi. jangan takut, ya?”
sementara tangis yang sedari tadi kevin tahan tidak dapat lagi dibendung. hoodie berwarna biru muda yang sunwoo kenakan basah oleh air mata.
surai hitam milik kevin diusap dengan lembut, penuh perhatian. rasanya seperti diberi aman serta nyaman di dunia yang tidak pernah membiarkan kevin merasa pantas. pantas merasa dicintai, pantas diperlakukan istimewa, pantas bahagia.
setelah tangisan kevin mereda, sunwoo memegang pipi kevin dengan hati-hati seolah kevin adalah permata. air mata di pipi kevin diusap menggunakan ibu jari.
“aku sayang banget sama kakak. mungkin kakak bakalan bosen dengerinnya, tapi aku cuma pengen kakak tau kalau bagi aku, kakak itu duniaku.”
saat ingin menggenggam tangan kevin, dilihatnya bekas sayatan yang masih terlihat baru. bekas luka itu dikecup lembut oleh sunwoo.
“tangan ini yang selalu masakin aku tiap laper. tangan ini juga yang selalu peluk aku kalau lagi capek sama dunia. tangan ini yang selalu bikin aku merasa kalau aku bisa jalanin hidupku. jadi tolong, aku mohon kakak harus sayang sama diri kakak juga sama kayak kakak sayang ke aku. aku gak mau kalau orang yang aku cintai ngerasa kesakitan.”
“aku gak bisa janji, sunwoo. rasanya aku udah capek bertahan. tiap kali aku yakinin diri sendiri, aku selalu merasa gak pantes rasain bahagia.”