semua bekas luka di tanganmu itu, tolong dirawat ya? jangan sakiti lagi diri kamu yang berharga. cukup mereka yang kejam, kamu jangan ikut kejam pada diri sendiri. segala bentuk emosi yang kamu rasakan, sesekali boleh dikeluarkan. menangis bukan berarti kamu lemah, adakalanya beban hidupmu terlampau berat hingga tak bisa diungkap dengan kata-kata.
tapi tolong, tidak dengan melukai diri. dunia memang tidak selalu baik, bukan berarti kamu tidak pantas dapatkan hal-hal baik. jangan biarkan usahamu bertahan sejauh ini sia-sia.
untuk dirimu yang saat ini sedang berjuang dan ingin menyerah, lihat lagi ke belakang. pernah kamu lewati masa-masa penuh derai air mata. berasal dari amarah yang membuncah, kecewa yang tak bisa diungkap oleh kata-kata, kesedihan yang bersemayam dalam benak. kamu hebat, bisa bertahan dan buktikan pada dunia.
orang-orang bilang, manusia tumbuh dari luka dan kemudian lupa. sebagian lagi tumbuh dengan luka yang selamanya akan tetap ada. kamu tidak sendiri, kita berjuang sama-sama, ya? melawan monster bengis yang perlahan membuat semangat hidup jadi terkikis.
tak apa, tak perlu membuat orang lain paham. kita paling tahu bagaimana berisiknya isi kepala pukul dua malam. bermonolog, mengolok-olok jerih payah untuk tetap hidup.
“kamu sebaiknya mengakhiri hidupmu agar semua derita usai.”
“kamu tidak berguna, untuk apa tetap hidup?”
“tidak ada yang sayang padamu, percuma hidup dengan mengemis kasih sayang.”
monster itu, ayo dilawan. jangan percaya kalau ada yang bilang kamu tidak pantas dapat dunia yang baik.
ada sisa-sisa kenangan buruk di masa lampau yang kini masih bersemayam, harus dibalas dengan tawa bahagia mulai hari ini, esok, dan seterusnya.
jadi, baik-baik ya sama diri sendiri. sehat mental itu mahal. bahkan perlu waktu seumur hidup untuk pulih.
ayo ikuti kalimatku:
lihat cermin. tatap wajahmu dengan penuh perhatian, kamu cantik, kamu tampan. peluk tubuhmu dalam hening malam, taruh tangan kananmu di dada sebelah kiri. rasakan detak jantung yang mampu bekerja dengan baik kala kamu merasa hidup terlalu pelik. seraya ucapkan kalimat baik untuk diri layaknya mantra:
“terimakasih diriku sudah bertahan sampai detik ini. bertahan setidaknya sepuluh tahun lagi, ya? aku ingin mulai mengisi hidup dengan bahagia. tiada lagi tangisan menyedihkan pukul dua malam, tiada lagi goresan luka pada tangan, tiada lagi kesedihan yang menyelimuti diri. mulai sekarang, aku akan lebih kuat lagi. demi diri sendiri yang berhak merasakan bahagia. demi orangtua. demi sahabat yang selalu ada disisi. demi merasakan seluruh makanan terenak di seluruh dunia.”
kamu hebat tidak membiarkan monster bengis itu membuatmu pesimis. di dunia ini, kita sama-sama berjuang. ayo pegang tanganku, semua bisa kita lalui dengan baik.
you did amazing, sweetie. you deserve all the good things in this world. ayo besok makan yang enak, watch list kamu numpuk ayo dicicil, atau keluar rumah sambil dengerin playlist kesukaan dan nikmati udara segar, kasih diri kamu space buat merasa lebih baik.