Malam itu jam di tangan joshua menunjukkan pukul 5 sore, ia bergegas pulang menuju apartemen yang ia tempati bersama seokmin.
Satu dari sekian alasan dirinya bergegas pulang ialah jadwal shift yang telah berakhir. Selain itu, isi kepalanya penuh dengan seokmin. Kekasihnya hari ini sedang mengambil cuti, dan dengan kurang ajarnya seokmin mengirimi foto-foto tidak senonoh yang menggugah birahinya. *Persetan dengan rekan-rekan kerja yang mengajaknya untuk ikut acara anniversary dua rekan kerja yang kelewat bucin, hari ini waktunya untuk menghukum kekasihnya itu.
Joshua menekan pin untuk membuka pintu apartemennya, saat pintu terbuka dirinya sudah disambut dengan aroma sedap menu dinner yang dibuatkan khusus untuk keduanya mengisi amunisi sebelum 'perang yang telah dinanti.'
Kedua tangan seokmin dikalungkan di leher joshua, sementara pinggang rampingnya direngkuh joshua. Kecupan singkat pada kening joshua, kemudian turun ke sudut mata kanan dan kirinya, pada pipi tirusnya dan tak lupa kecupan bertubi-tubi mendarat pada bibir ranum berwarna pink joshua.
“Sebentar sayang, aku mandi dulu.”
“Ngga ketemu kamu 8 jam ditambah 1 jam lagi waktu pulang pergi bikin aku kangen.”
“Yaampun kamu tuh udah kayak bayi aja.”
“Ya aku emang bayinya kamu, bayi gede. Daddy, mau nen.”
“Astaga, seokmin.” Joshua terkesima dengan tingkah konyol kekasihnya itu, tawa renyah keluar dari mulutnya ketika ia melihat seokmin glendotan dan merengek.
“Aku mandi dulu ya sayang, nanti aku kasih nen.”
“Mau aku mandiin?”
“Kamu yang mandiin aku mah ga kelar-kelar mandinya.”
“Haha yaudah cepet mandinya, biar langsung makan mumpung masih anget.”
Joshua mengecup bibir seokmin, “iya sayangku.”
Sembari menunggu Joshua, dirinya membaca buku yang beberapa hari lalu ia pinjam dari hoshi, sobat karibnya.
Tanpa ia sadari, joshua yang sudah selesai mandi keluar dalam keadaan rambutnya yang basah. Wangi khas Joshua menguar di indera penciumannya, aroma yang mampu merilekskan saraf-sarafnya.
Joshua duduk di samping seokmin, sambil menepuk kedua pahanya mengisyaratkan seokmin duduk di pangkuannya “sini...”
Dengan sigap, seokmin naik perlahan duduk di atas pangkuan joshua. Ia menciumi leher dan telinga joshua berulang kali, menyesap aroma joshua yang memabukkan dan sesekali ia menggigit dan menjilat leher joshua.
“hng.. kenapa sayang? sange ya?”
“aku ngga paham kenapa wanginya kamu bisa bikin aku sange kayak gini. apalagi rambut kamu basah kayak gini makin keliatan seksi.”
“dasar sangean. kamu tuh aku mau kayak gimana aja tetep aja kamu sange.”
“mana yang tadi ngirim pap godain aku, hm?
“hehehe”