eclipse.

writing is healing♡

selamat beranjak dewasa, tias!

enggak nyangka umur kamu udah 16 tahun yaa, dua tahun lalu tias sibuk ngomel ke asti katanya minta diucapin juga soalnya iri masa asti doang yang diucapin wkwk.

aduh, maaf yaa aku telat kasih ucapannya, hari ini lumayan hectic sampe aku kayak orang linglung hehe.

wish dari aku enggak jauh-jauh dari segala apapun yang baik di bumi ini buat tias.

aku berharap semoga tias dikasih kelancaran dalam segala hal, cita-cita tias tercapai, bisa bikin diri sendiri dan keluarga bahagia, bisa masuk di universitas dan jurusan yang diimpikan, tias dikelilingi sama teman-teman yang bisa kasih pengaruh yang baik dan dijauhi sama hal-hal buruk.

semoga hidup tias dipenuhi sama banyak cinta dan kasih sayang, ya. pokoknya segala doa tias aku aamiin-kan dari sini.

semangat terus, ya? semoga hari-hari tias dipenuhi hal baik. send you virtual hug💖🤗

— salam sayang, siska.

perihal pulih itu perlu proses yang tidak sebentar.

hidup memang tidak selalu mulus dan tampak lurus. manusia memiliki berbagai masalah yang meski terkadang tampak sepele, namun terkadang mereka kewalahan karenanya.

my love is for you.


aku enggak pernah merasa jatuh cinta setulus ini sama orang. juga enggak pernah merasa sebahagia ini dicintai sama orang.

waktu pertama kali kita ketemu, aku nahan diri buat enggak naksir kamu karena kamu bilang, “jangan naksir sama aku.” aku pikir, maksud dari omongan itu adalah, “kita gabisa lebih dari ini karena kamu bakalan naksir sendirian.”

dunia itu lucu banget, ya? selalu punya cara buat bikin kita sedih dan bahagia dalam satu waktu.

dunia itu lucu, karena kita bisa senyambung itu di pertemuan pertama.

kamu itu seumpamanya taman yang ditumbuhi pepohonan, rasanya nyaman untuk teduh dari segala risau dan riuh. genggaman tangan kamu itu selalu bisa membuat aku merasa jadi manusia paling bahagia.

kamu itu manusia paling tulus yang pernah aku kenal dalam hidup. ini juga kali pertama bisa punya sosok yang saling berjuang dan menguatkan.

kamu emang lebih banyak diam, tapi kamu enggak pernah bosen untuk dengerin semua celotehan aku yang kadang sulit dimengerti.

disaat aku ragu untuk membuka hati karena aku takut kalau aku cuma jadi beban, kamu hadir dan yakinkan aku untuk kita berjuang sama-sama

disaat aku merasa nggak cukup baik buat dicintai, tapi bareng kamu aku nggak ragu kasih liat sisi paling lemah aku sekalipun.

makasih ya buat semua yang udah kamu kasih ke aku. cintanya, sayangnya, effortnya, support kamu ke aku yang gak pernah ada usainya.

dimana pun kamu, aku harap kamu selalu dikelilingi sama hal-hal baik, dikelilingi sama orang-orang yang sayang kamu.

dan jangan lupa, aku disini selalu sayang kamu. aku nunggu kamu. aku dukung kamu dengan pilihan apapun yang kamu ambil.

aduh, aku nggak bagus dalam berkata-kata tapi semoga apa yang aku tulis ini bisa bermakna dan sampai ke kamu, ya?

semoga segala impian kita bisa terealisasikan, baik kamu, aku, ataupun kita.

i love you to the moon and back. always remember you have me.

— yours, moonie🌙

gimana hari ini? berat banget ya pasti? berangkat pagi pulang malam buat menghidupi diri. belajar pagi buta hingga dini hari demi membahagiakan orangtua dan diri sendiri. terus gimana, sudah makan enak belum? sudah apresiasi diri sendiri belum? kalau capek dan mau nangis, jangan ditahan ya? kalau mau marah dan kesel, jangan sakitin diri sendiri ya? buat kalian yang baca ini, aku kirim peluk hangat dari jarak jauh ya (dan semoga pelukan serta doa baik ini bisa sampai ke kamu, ya?)

sekarang istirahat dulu ayo. pelan-pelan dicoba tutup matanya, matiin data selulernya. taruh tangan kanan di dada sebelah kiri, rasain detak jantung kalian yang masih tetap terasa meskipun hidup ini seperti lawakan tidak terduga tanpa ada habisnya. kamu keren banget sudah lewati hari-hari yang sulit, aku disini bangga. semoga kamu dapat hal membahagiakan serta dikelilingi hal-hal baik, ya? peluk hangat dari aku yang tulus menyemangatimu dari jauh.

suasana malam itu hujan deras dengan suara petir menggelegar, membuat siapa saja akan refleks memejamkan mata ataupun bersembunyi dibalik selimut sambil menutup telinga.

“kak skala?” yang dipanggil tidak menyahut, sebuah pertanda yang tidak baik.

karena biasanya, ketika yang lebih muda pulang lebih awal pasti akan disambut dengan pelukan hangat serta tubuh yang bergelayutan seperti koala.

“kak skala? aku udah pulang. sini yuk peluk aku, aku capek sama kangen kakak.”

yang lebih tua mengintip dari balik selimut, menjawab dengan tubuh gemetar, “sweetie?”

“iya kakak sayang, aku disini,” sambil melempar dokumen berisi data klien ke sofa, moon merentangkan kedua tangannya menginstruksikan skala untuk hampiri pelukannya.

dengan pergerakan cepat, skala memeluk moon dengan sangat erat hingga yang dipeluk kesulitan bernapas.

“hey aku nggak bisa napas.”

yang lebih tua terkekeh pelan namun tetap terlihat ketakutan, “aku kangen tapi takut ujan sama petirnya gede banget.”

moon tahu, kesayangannya itu benci hujan deras dan petir. maka dari itu, dirinya berusaha menenangkan.

rambut halus dengan aroma khas favorit moon diusap pelan oleh tangan kanan, sambil jarinya menyisiri tiap helai rambut.

sementara tangan kirinya merengkuh pinggang ramping milik skala, yang ukurannya sangat pas di tubuh moon.

“jangan takut lagi, ya? sekarang ada aku, biar aku temenin kakak.”

skala terus-terusan menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher yang lebih muda, sambil sesekali menyesap aroma tubuh moon. sesekali skala iseng menjilat, mengecup, bahkan menggigit leher moon.

“kakak sayang, udah ya gelii...”

dijawab dengan gelengan kepala secara cepat, seperti anak kecil yang tidak mau melepaskan mainan kesukaannya.

“aku mau kamu.”

“kak, aku bahkan belum mandi. ih mana badanku lengket.”

“gak usah mandi deh, nanti juga kamu keringetan lagi.”

ah, disini moon paham. kekasihnya itu sedang ingin bermain dengannya.

“kalau gitu sebentar, lepas dulu ya pelukannya. baju dinasku kotor habis kontak sama rumah sakit. dibuka dulu, ya?”

pelukan dilepas, akan tetapi tangan moon dicegat dengan cepat saat hendak membuka kancing.

“biar aku yang bantu buka, ya?”

moon biarkan skala melucuti pakaiannya satu persatu. pemandangan yang selalu ia sukai ketika skala sedang needy dan menggodanya dengan gerakan sensual tanpa mengalihkan tatapan matanya dari pandangan moon.

giliran moon membantu membuka pakaian skala hingga keduanya tidak tertutup benang sehelai pun.

“i'm already yours. do something on my body, make me feel your skin and moan your name.”

“such a naughty girl, do you?”

“i'll be a good girl for you, moonie.”

“yes, good girl. do you wanna be sub or dom, sunshine?”

“i wanna be sub.”

setelah itu, moon merapatkan tubuh skala pada tembok dan menciumnya dengan perlahan. sangat lembut hingga rasanya sangat intens.

tengkuk skala ditekan untuk memperdalam ciuman, kecupan, lumatan, serta gigitan kecil pada bibir ranum skala rasanya manis.

tak sampai disitu saja, kini lumatan keduanya semakin dalam, lidah bertemu lidah dan saling menyesap hingga membentuk benang saliva.

moon mencium sembari meremas payudara skala yang nipplenya sudah menegang sedari tadi.

napas keduanya mulai tersengal, moon melepas ciuman demi mengais oksigen yang sedari tadi menipis.

wajah keduanya sangat dekat hingga tak berjarak, moon menempelkan keningnya pada kening skala untuk mengatur napas sejenak.

setelah itu, moon membubuhi tiap bagian wajah skala dengan kecupan manis yang membuat skala menahan diri setengah mati untuk tidak bergerak lebih dulu.

kemudian kecupan itu beralih ke daun telinga, leher serta dua payudara skala.

moon menghisap dan meremas payudara skala secara bergantian. hisapan lembut itu kini menjadi isapan kuat layaknya bayi kecil yang kehausan.

“akhhh sweetie..”

moon suka bermain pada payudara skala karena itu adalah titik sensitifnya. isapan, jilatan, remasan, serta jari-jari moon iseng memelintiri nipple skala.

jika moon tidak berhenti bermain di sana, skala bisa keluar hanya karena nikmat bertubi-tubi yang moon beri pada payudaranya.

moon menginstruksikan skala untuk berbaring pada tempat tidur.

“lebarin kakinya!”

“aku mau liat kakak mainin punya kakak didepanku.”

“sweetie, tanganku nggak cukup buat bikin enak. mau kamu, mau dibikin enak sama kamu.”

“katanya mau jadi good girl? aku suruh gini doang gak nurut? mau bandel? gak mau aku bikin enak?”

“uhm...mau..dibikin enak.. please?”

“ya udah nurut. mainin punya kamu sambil liat aku, jangan mejem.”

skala tetaplah skala. mulutnya berkata tidak, namun jiwanya suka kala didominasi.

dengan perlahan jari telunjuk kiri skala bermain pada clitorisnya. skala meracau, ia biasanya masturbasi kala tubuhnya rindu akan sentuhan moon. namun bedanya kali ini ia lakukan dihadapan sang kekasih, ini poin plus yang membuat area vaginanya mudah mengeluarkan lubrikan alami.

“biasanya kalau desah suka nyebut namaku, nggak?”

“nghh, sweetie. enak banget.”

jari telunjuk skala menggesek vaginanya dengan gerakan lebih cepat. suara becek kini terdengar jelas memenuhi ruangan.

“mmhh sweetie, gerakin cepet ahhh.”

“masukin dua jari nya sambil gerakin cepet.”

jari telunjuk dan jari tengah skala bermain pada lubang vaginanya. keluar masuk dengan cepat hingga telinga moon hanya mendengar suara desahan nikmat serta becek yang dihasilkan dari self service kekasihnya.

“ahhh sayang, iya disitu. gerakin yang cepet.”

“akhh it feels so good sweetie i wanna cum.”

moon sedang mati-matian menahan dirinya yang kini sedang naik. karena demi apapun, skala sangat cantik ketika bermain di depannya sambil mendesahkan namanya dengan seduktif. namun ia dapat pastikan bahwa ketika putih yang skala capai itu hanya awal dari nikmat yang ia rasa.

“keluarin yang banyak biar nanti aku yang bersihin.”

skala semakin dekat dengan klimaksnya, gerakan jarinya semakin cepat hingga tubuhnya melengkung ke atas dan matanya memejam.

“ahhh aku keluar.” tubuhnya bergetar hebat saat mencapai puncak kenikmatan.

cairan skala terus menetes pada vaginanya yang masih berkedut, moon menjilat dan menghisap cairan itu hingga bersih.

moon mendekatkan wajahnya pada skala selagi mengatur napas, “you look so pretty, kak. giliran aku yang bikin kakak enak, ya? you're ready.”

anggukan lemah namun antusias dari skala menjadi jawaban.

kini moon diatas skala dengan posisi scissor. vagina keduanya bertemu dan saling bergesekan. baik moon dan skala menggerakan pinggul mereka. tangan moon diarahkan oleh skala untuk berada pada lehernya.

moon cekik leher skala dengan teknik yang tentu saja aman dan selalu mereka lakukan.

moon dan skala saling bersahutan meracau, pertanda keduanya menikmati tiap friksi pada vagina.

gerakan moon semakin cepat, ia juga melakukan spank pada bokong skala berulang kali hingga berwarna kemerahan.

“akh..”

“enak?”

“sweetie ini enak banget shhhh ak-aku gak kuat.”

ini sungguh nikmat, moon selalu tahu cara membuat skala terbang ke nirwana.

pipi skala ditampar secara bergantian kiri-kanan, moon mencengkeram dagu skala.

“kalau lagi ngewe tuh liat aku, sayang. kalo merem gini aku gak bisa liat mata cantik kamu.”

“ma-maaf swetie.”

gerakan saling menggesek itu sudah mulai berantakan, “keluar bareng ya, kak?”

maka pada seiring gerakan vagina yang saling bergesekan itu keduanya mencapai putih bersamaan.

moon dan skala gemetar serta dipenuhi peluh. tubuh moon ambruk pada pelukan skala.

pipi kemerahan skala serta bekas cengkraman pada leher skala diusap pelan dan dicium banyak.

“aku nampar sama nyekiknya terlalu kuat, ya?”

“enggak, sweetie. you did it so well sampe aku kayak orang gak waras.”

jari moon bermain pada rambut skala sambil menyelipkan rambut skala ke belakang telinga.

“cantik, kakak cantik kesayangan aku.”

“aku sayang kakak yang banyakkk segede bulan.” gestur tangan moon membentuk gerakan melingkar seperti bulan.

skala tertawa pelan, adik kecil kesayangannya itu lucu sekali. pipi moon digigit pelan saking gemasnya.

“ihh kok digigit?”

“abisnya kamu gemes banget pengen aku gigit terus.”

“dasar bucin.”

“eh kamu nggak nyadar apa disini kamu juga bucin aku.”

“bucinan kamu, wlee.”

“bucinan sweetie pokoknya fix valid no debat.”

“yaudah iya tapi tetep gemesan aku, kan?” moon mengerlingkan matanya dengan tatapan menggoda dan meledek.

“iyaa kamu paling gemes deh yang lain lewat.”

“nah gitu dong, ngalah sama yang lebih muda. bersih-bersihnya nanti, ya? aku mau cuddle.”

kepala moon tertidur di dada skala, pelukan keduanya saling mengerat. skala memberi kecupan pada kepala moon.

“love you sweetie.”

“love you too, kak skala.”

• fin.

happy asti day!

asti, maybe this is late birthday letter but i remember this is your special day!

happy 22th my loml, thank you for being a kindhearted person and being survive until now. i'm so grateful to have you in my life, really. you're my best friend that i always want to meet in future.

wish you always stay healthy, be happy, and i always pray for your successfully.

please don't be so hard on yourself, you deserve to be loved, you deserve the kindness, you deserve all the good things in this world.

whenever you feel alone, please remember that you always have me. maybe i'm not beside you, but i always support you whatever you do.

again, i feel so sorry this is so late. hope you happy to read this. love you💗💗

p.s; my english so bad but i wanna try my best for you<3

— your best friend, siska.

tags: nsfw, kissing, dirty talk, mention of death, mention of suicide attempt.

kevin merasakan intimasinya dengan sunwoo dalam pelukan yang sedari tadi tidak sunwoo lepas.

lelaki yang kini berstatus sebagai kekasihnya itu dalam keadaan clingy.

tiap kevin melakukan pergerakan kecil, misalnya mengambil handphone pada nakas, sunwoo semakin mengeratkan pelukan pada pinggang ramping kevin.

malam ini, sama seperti malam biasanya, keduanya selalu menghabiskan waktu bersama. ada tenang yang kevin rasa sejak sunwoo bersamanya. ada aman yang tercipta ketika sunwoo tanpa sepatah kata menariknya dalam pelukan serta memberinya kecupan singkat pada kedua belah bibir tipis miliknya secara berulang.

yang sunwoo tahu, kevin itu manusia yang hidupnya sangat cocok dengan namanya, marga moon. sosok yang bersinar dalam gelapnya malam. yang mampu memberinya cahaya kala siang berganti malam. yang mampu menggantikan cahaya matahari dengan cahaya bulan padanya yang terkadang kehilangan arah.

presensi kevin bukan hanya anugerah baginya, ada banyak cinta serta kasih sayang dari sekitar yang dicurahkan pada kevin. itu membuatnya merasa sangat bersyukur meski sebelumnya sempat menjadi orang yang kufur.

sementara bagi seorang kevin, sunwoo itu layaknya matahari, memberi banyak berkah serta anugerah bagi dunia serta seisinya. membuat orang-orang tertawa bahagia kala bersamanya.

keduanya berhadapan, saling menatap dalam. kevin mengusap pipi sunwoo dengan lembut, seolah sunwoo adalah sebagian nyawanya.

“aku selalu jatuh cinta sama matamu.”

“memangnya kenapa?”

“tiap liat mata kamu, aku merasa teduh. cantik, mata kamu itu pesona yang gak bisa bikin orang menolak presensimu. makanya aku naksir banget sama kamu.”

“aku juga selalu jatuh cinta sama segala yang ada pada diri kamu.”

“kamu tau sunwoo, aku ini banyak kurangnya.”

“gak ada manusia yang lahir tanpa kekurangan. aku juga banyak kurangnya, tapi kamu mau menerima aku.”

“apa yang bikin kamu cinta sama segala yang ada dalam diriku?”

“aku gak bakalan nemu orang lain versi kamu. tulusnya kamu, cerianya kamu, baiknya kamu, cintanya kamu ke aku gak akan ada yang bisa bikin aku rasain itu. kalau dulu gak ada kamu yang nyegat aku lompat, mungkin gak akan ada sunwoo dengan versi yang lebih baik. gak ada sunwoo-nya kevin yang jauh lebih bahagia.”

flashback.

sekelibat ingatan mereka kembali pada dua tahun silam. dua insan dengan tujuan yang sama dipertemukan dan tanpa sadar justru saling menyelamatkan. sunwoo yang sudah hilang asa dengan pikiran kosong hendak melompat dari jembatan, ditarik dalam satu pelukan dari belakang oleh sosok lelaki hingga keduanya jatuh tersungkur ke trotoar beserta dua kaleng bir dan satu botol plastik berisi sianida.

“kamu kenapa nyelametin aku?”

“aku kira, cuma aku yang kepingin mati. jadi aku mutusin buat kesini dan menenggak satu botol sianida. taunya ada yang duluin aku.”

kevin menyodorkan satu kaleng bir untuk ditawarkan kepada sunwoo, kemudian langsung diminum dalam satu tegukan.

“wow, chill... gak usah buru-buru minumnya, aku jadi gak ada temen.”

“aku udah keringetan nahan takut buat lompat sampe rasanya haus banget. anyway, thanks buat bir dan pertolongannya.”

yang diajak bicara justru terkekeh, “jadi sekarang kamu berterimakasih sama orang yang gagalin kamu mati?”

sunwoo tersenyum miring, “tapi bukannya kamu juga harusnya berterimakasih, berkat aku sianidanya masih utuh?”

keduanya tertawa sambil berhadapan, menikmati suasana yang malam itu indah dengan banyak bintang dan terang karena cahaya rembulan.

manik mata keduanya bertemu, saling menatap dalam— takluk akan binar mata yang memberikan sensasi aneh seperti ada kupu-kupu yang terbang pada abdomen dan dada keduanya.

tangan kevin lebih dahulu mengajak berjabat tangan, “kevin, namaku kevin moon.”

dibalas oleh jabatan tangan lawan bicara, “kim sunwoo, panggil aja sunwoo.”

dan tidak disangka pertemuan itu membawa mereka lebih dekat dan menjalin hubungan hingga saat ini.


“terimakasih, berkat kamu aku bisa rasain bahagia.”

dunia itu selalu punya kejutan, ya? dua insan yang sama-sama ingin mengakhiri hidup justru saling menjadi penguat untuk bertahan hidup.

lelaki dengan marga moon itu membawa sunwoo dalam satu ciuman dalam, tidak terkesan buru-buru namun sangat lembut. lumatan serta gigitan kecil pada bibir ranum sunwoo terasa sangat manis.

sunwoo melepas pagutan bibir, mata keduanya menggelap dengan napas tersengal.

“i'm always be yours. you can do everything to me like we used to. making me full with your dick and moan your name.”

“now you can't stop me. i will make you feel so full of me and give lots mark on your body.”

“do everything you want, i'll never regret it.”

kini ciuman mereka semakin dalam dan tergesa-gesa. pagutan bibir yang membentuk benang saliva, lidah yang saling bermain itu membuat keduanya samakin larut dalam nafsu birahi. setiap sentuhan yang tercipta rasanya mampu membawa keduanya terbang ke nirwana.

malam itu, mereka habiskan dengan penuh peluh. saling mendesahkan nama ketika mencapai puncak kenikmatan.

to my beloved, acha.

happy birthday, cantikku! maaf aku tuh orangnya pelupa, paling nggak bisa inget ulang tahun orang. tadi tweet acha lewat di tl aku terus aku baru ngeh ternyata semalem yang aku jbjb ss chat fei tuh kamu ulang tahun (huhuhu aku lingung banget)

kita udah ada ya kenal satu tahun lebih, 2020 tahun terburuk sekaligus terbaik buat aku karena udah kenal sama banyak hal juga orang-orang disekitar.

i'm sooo glad to be a part of your journey, also be your friend and share lots of story.

aku nggak jago bikin ucapan apalagi pake bahasa inggris soalnya aku payah banget. ini aja nyoba biar keliatan keren (dikit 🤏)

but i always hope the best for your life, your healthy, your happiness, and your successfully.

you're kindhearted person i've ever know, a sweet person that i have.

aku nggak tau harus dengan cara apa buat bales kebaikan kamu selama ini selain lewat doa. semoga kita diberikan rezeki buat ketemu dan temenan dalam waktu yang lama, ya?

i love you so much, thanks for being a great person💗

you deserve all the good things in this world, you deserve to be loved because you're so precious💗💗

ps; jangan lupain aku, ya?

tentang kevin yang kesepian dan sunwoo yang butuh uang.

warning: prostitution, explicit sex, doggy style, mirror sex, dirty talk, mentioning about death and suicide thoughts, family issues.

this is not safe for work. if you're minor please go away. wait until your age legal. read with your own risk.


suasana ibukota tidak pernah sepi penduduk, baik itu weekend maupun weekdays. setiap orang memiliki kesibukan masing-masing, juga dengan berbagai latar belakang.

ada yang sibuk bekerja demi menghidupi keluarga dari pagi buta hingga malam tiba, belajar menimba ilmu demi mencapai cita-cita, ada pula yang sibuk menghabiskan uang tanpa perlu banyak berpikir.

sebagian orang menganggap bahwa sebuah keberuntungan bisa hidup menikmati indahnya gemerlap ibukota, sebagian lainnya terpaksa bertahan dan menghalalkan berbagai cara agar bisa bertahan hidup.

hidup yang keras dengan biaya yang tidak sedikit membuat banyak orang menghalalkan berbagai cara untuk menghidupi diri.

yang orang-orang lihat adalah pemandangan menyenangkan ibukota, sementara sebagian lagi hidup dalam gelapnya malam.

“sunwoo, kamu sudah siap?” pertanyaan itu dilontarkan oleh pemilik tempat sunwoo bekerja.

“sebentar lagi, madam. saya harus merapikan dandanan saya terlebih dahulu.”

“baiklah, kalau sudah langsung saja ke vip room nomor 3.” ujar sang pemilik sembari berjalan keluar.

lelaki bertubuh mungil itu menatap figurnya pada cermin, memastikan bahwa malam ini ia tampak menarik sehingga pelanggan tertarik.

setelah dirasa cukup rapi, ia bergegas menghampiri ruangan yang diinstruksikan oleh sang pemilik.

tampak beberapa lelaki hidung belang sedang duduk bersandar di sofa sembari berbincang-bincang dengan sang pemilik.

dapat sunwoo lihat bahwa malam ini tampak berbeda, sepertinya ruangan ini di booking khusus oleh para lelaki yang terlihat akrab, mungkin mereka semua berteman?

“malam ini kamu harus tampil semenarik mungkin supaya dibayar mahal oleh mereka,” bisik madam kepada sunwoo.

lelaki itu menelan saliva dengan kasar, sembari merapalkan dalam batinnya bahwa malam ini ia akan berusaha mendapatkan banyak uang.

perlahan sunwoo naik ke atas podium, matanya mengamati para lelaki. mereka semua masih muda. namun, sunwoo tidak ingin terlalu banyak berpikir. biarkan dirinya larut dalam suara musik yang mengalun mengiringi tariannya.

tubuh mungil nan mulus, dibalut kemeja putih tipis menerawang serta dengan bawahan mini skirt mulai bergerak meliuk-liuk.

riuh tepuk tangan dan siulan lelaki hidung belang menyoraki tarian sunwoo. tatapan mata haus hasrat itu menelusuri dari ujung rambut hingga ujung kaki.

liukan tubuh sunwoo selalu mampu membuat para tamu terpukau. very seductive and addictive.

meski terbiasa dengan pekerjaan yang telah ia lakoni sejak satu tahun lalu, kalau boleh jujur sunwoo tetap saja merasa takut.

tatapan mata sunwoo menelisik tiap sudut ruangan. meski ruangan tempatnya berada minim pencahayaan, atensinya terpaku pada salah satu lelaki berkulit putih dengan mata sipit seperti kucing yang tengah duduk sambil menghisap rokok, mengepulkan gumpalan asap ke udara sekitar.

diantara semua laki-laki di ruangan ini, hanya dia yang tampak duduk tenang. tetap memperhatikan dirinya di atas podium, namun seperti ada beban berat yang ia tanggung.

ah, mengapa sunwoo harus se-pusing ini memikirkan pelanggannya? belum tentu juga lelaki itu tertarik padanya.

di ujung meja terdapat minuman alkohol yang disediakan untuk sunwoo agar dapat menari agresif tanpa rasa malu.

setelah menenggak setengah botol, ia melanjutkan tarian erotisnya.

“kevin, kita disini buat have fun. keluarin semua beban pikiran lo.” ujar sangyeon, namun tidak digubris oleh lawan bicara.

terbesit ide gila juyeon untuk mengisengi kevin juyein mengisyaratkan gerakan tangan 'sini' kepada sunwoo; sang penari, yang kemudian sang penari menghampiri betulan.

juyeon berbisik kepada sangyeon dan hyunjae, “menurut lo pada gimana kalo kita suruh penari itu buat godain kevin?”

sangyeon dan hyunjae mengatakan setuju dengan antusias, toh, memang ini rencana mereka mengajak kevin ke bar ini.

“nama kamu siapa?” ujar juyeon kepada sang penari.

“panggil aja sunwoo.”

“sunwoo saya tantang kamu buat godain temen saya sampe dia tegang. kalo berhasil, saya kasih kamu tip lebih.”

ya sunwoo mana mungkin menolak, mereka semua masih terbilang anak muda. dan juga sunwoo sejak tadi tidak bisa memalingkan atensinya dari lelaki di pojok sofa.

setelah mendapat instruksi, sunwoo berjalan melenggak-lenggok pantatnya untuk menghampiri kevin.

ia naik duduk di atas pangkuan kevin dan mengalungkan kedua tangannya pada leher kevin.

sunwoo dibawah pengaruh alkohol jadi lebih berani, pinggulnya bergoyang menggesek penis milik kevin yang mulai mengeras.

“siapa yang nyuruh kamu buat lakuin ini tanpa izin dari saya?” ucap kevin dengan nada intimidasi, nyalang matanya sarat akan emosi.

“i-itu... temen-temen kakak...” tidak disangka bahwa dirinya merasa terintimidasi oleh gaya bicara kevin.

“kata mereka kalau saya bisa nyenengin dan muasin kakak, saya bisa dapet uang lebih.”

memang kurang ajar teman-temannya itu. kevin menghadiahi mereka pelototan sambil memberi gerakan middle finger “fuck you.” yang diberi respon gelakan tawa dari teman-temannya.

“nama kamu siapa?”

“sunwoo.”

“kamu yakin bisa muasin saya?” tatapan serta kalimat meremehkan itu cukup melukai sunwoo. siapa bilang kalau dirinya tidak mampu memuaskan pelanggan? ada banyak tamu yang menggunakan jasanya beberapa kali.

“let's see. i'm gonna make you feel hard and doing sex with me tonight.”

wow, kevin tercengang. penari itu, meski tubuhnya kecil dan ramping namun nyalinya besar. ia suka memprovokasinya.

“just do with your own way. kalau kamu bisa bikin saya naik, saya bayar kamu lebih.”

“deal.”


tantangan dari kevin membuat sunwoo ingin membuktikan bahwa dirinya bisa memberi kenikmatan tiada tara.

maka dari itu, sejak kesepakatan bersama, kevin membawa sunwoo untuk masuk ke mobilnya. namun langkah sunwoo terhenti,

“kita mau lakuin disini?”

“kenapa? gak sanggup? mau nyerah aja?”

“aku pantang nyerah sebelum bawa uang.”

*“good, saya suka tekad kamu.”

keduanya memilih masuk ke spot di barisan kedua agar lebih leluasa. posisi jok dimundurkan untuk memberi ruang gerak lebih.

lelaki yang bertubuh mungil itu mulai beraksi, tangannya mulai mengelus telinga dan belakang leher kevin, kemudian daun telinganya dikecup pelan sambil memainkan lidah memberikan sensasi geli pada sosok yang menantangnya tadi. telinga kevin termasuk area sensitif.

satu persatu kancing kemeja yang kevin kenakan dibuka dari atas hingga ke bawah. sunwoo mulai bermain di daerah dada dan perut ramping kevin.

nipple kevin yang mengeras akibat rangsangan yang ia terima kini mendapat giliran untuk dimainkan. diberi kecup, hisapan dan gigitan kecil, serta dipilin di sela jari telunjuk dan jari tengah seperti gerakan menggunting.

mata kevin memejam dan lehernya menengadah, pertanda dirinya mulai menikmati segala sentuhan yang sunwoo beri.

“padahal aku belum apa-apain punya kakak, tapi kakak udah keenakan. gimana kalo aku sepong ya?”

“mulut kecil kamu mana muat nampung punya aku.”

“kakak belum tau aja kalau mulutku jago bikin keluar. mulut kecil gini sempit, pasti kakak keenakan kayak dipijit.”

sialan, mulut kecil itu tiap kali bicara kotor membuat kevin semakin naik.

“coba kasih liat ke kakak kalau adek jago sepong.”

ini titik lemah yang sunwoo punya, dia suka dipanggil adek saat berhubungan seksual. rasanya seperti ingin dipuji dan diperlakukan dengan lembut layaknya adik kecil.

sunwoo mencegat tangan kevin saat hendak menurunkan resleting celananya, “biar adek aja yang buka, kakak duduk manis biar aku yang bikin enak.”

resleting celana kevin diturunkan dengan mulut sunwoo dengan gerakan sensual, tanpa mengalihkan tatapan matanya dari kevin.

tangan kevin mengusap sudut mata sunwoo, “i love your eyes, look so pretty.”

setelah celana diturunkan dengan tangan, milik kevin yang mulai mengeras diusap dan diremas dari balik celana dalam.

“akh..” kevin tersentak karena remasannya semakin kuat.

kini sunwoo beralih duduk di pangkuan kevin, tangan sunwoo melingkar pada leher kevin. kemudian ia menggoyangkan pinggulnya demi menciptakan friksi pada bagian bawahnya.

“ahhh, kakak.”

tangan kevin masuk ke dalam kemeja putih tipis sunwoo, tangan kirinya mengelus punggung sementara yang kanan sibuk bermain pada nipple.

kemeja sunwoo dibuka paksa hingga beberapa kancingnya lepas. kevin menghisap nipple sunwoo seperti bayi kehausan.

geli dan nikmat, itu yang sunwoo rasakan saat ini. ada sensasi berbeda ketika ia bermain di mobil. karena biasanya para klien menyewa ruangan VVIP dengan fasilitas serba mewah untuk dijadikan tempat bersenggama.

celana dalam sunwoo basah akibat cairan pre-cum. “kamu sensitif banget ya, dek? kakak cuma isep nipple tapi kamu udah sebasah ini. udah gak siap ya mau kakak masukin?”

“cepet masukin punya kakak, lubang aku udah siap dipake sampe longgar.”

“sabar ya, sayang. kakak masih mau main-main. cantik, kakak suka sama badan kamu. sekarang pindah tiduran disini.”

sunwoo menurut, ia kini berbaring setengah telanjang pada jok mobil. celana dalamnya diturunkan dalam satu gerakan, kakinya mengangkang lebar seolah memamerkan miliknya yang ukurannya pas, tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil.

atensi kevin beralih pada lubang anal sunwoo yang kini berkedut. warnanya pink dan bersih. membayangkan penis miliknya memasuki anal sunwoo rasanya akan nikmat karena sempit.

kevin meraih lubrikan yang selalu ia sediakan di mobilnya dan melumuri jari-jarinya.

jari telunjuk kevin bermain disana, bergerak memutari cincin rim yang sedari tadi berkedut seolah minta diisi.

yang lebih muda terus meracau sambil memejamkan mata.

“adek suka?” yang diajak bicara hanya mengangguk.

gerakan jari kevin mendadak berhenti, raut wajah kecewa sunwoo terlihat jelas.

“kakak kenapa berenti?”

“kalau kakak ajak ngomong itu jawab, kalau kamu kayak gini lagi kakak gak bakal lanjut.”

“i-iya maaf kak. janji bakalan jawab kalau kakak tanya.”

“good. harus nurut sama kakak kalau mau dibikin enak.”

dua jari kevin masukan sekaligus pada anal sunwoo, di dalam sana jarinya bergerak seperti menggunting. dalam, rasanya mengenai titik prostat sunwoo.

“ahh iyaa disitu kak. enakh.”

kevin menambah intensitas jarinya menjadi tiga, bergerak mengobrak-abrik kewarasan sunwoo yang sisa setengah.

baru

sudah setengah jam sunwoo tertidur lelap pada pangkuan kevin. padahal niat awal sunwoo ingin menemani kevin mengerjakan laporan yang harus disetorkan besok pagi ke dosennya.

suara dengkuran pelan sunwoo membuat kevin terkekeh.